Mengenal Hoarding Disorder, Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
Hoarding Disorder adalah sebuah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kesulitan yang berkepanjangan untuk membuang atau berpisah dari barang-barang, bahkan yang tidak berguna atau tidak berharga.
Individu yang mengalami gangguan ini
cenderung mengumpulkan berbagai jenis barang, seperti koran, majalah,
barang-barang rumah tangga, dan pakaian. Kebiasaan menimbun barang ini dapat
menyebabkan kondisi hidup yang tidak sehat dan berpotensi membahayakan.
Dilansir dari Medikalnewstoday
menjelaskan Hoarding Disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan
kecenderungan yang kuat untuk mengumpulkan dan menyimpan barang-barang dalam
jumlah yang berlebihan, bahkan jika barang-barang tersebut tidak memiliki nilai
praktis atau emosional yang signifikan.
Orang dengan Hoarding Disorder
seringkali merasa kesulitan untuk membuang atau memisahkan diri dari
barang-barang mereka, bahkan jika barang-barang tersebut sudah tidak terpakai
atau merusak kualitas hidup mereka.
Dalam artikel ini, Penulis akan
mengulas tentang hoarding disorder? Penyebab, Gejala dan Cara mengobatinya. Yuk
simak ulasannya secara lengkap di bawah ini.
Penyebab
Hoarding Disorder
Pada saat ini penyebab Hoarding
Disorder masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat
berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini, termasuk:
1. Trauma atau kehilangan emosional
Ada beberapa individu dengan
Hoarding Disorder memiliki riwayat trauma atau kehilangan yang signifikan dalam
hidup mereka. Mengumpulkan barang-barang dapat menjadi cara mereka untuk
mengatasi rasa sakit atau kehilangan tersebut.
2. Ketidakmampuan mengatur emosi
Hoarding Disorder juga terkait
dengan kesulitan dalam mengatur emosi. Mengumpulkan barang-barang dapat
memberikan rasa kenyamanan dan penghiburan bagi individu yang menderita
gangguan ini.
3. Faktor genetik dan lingkungan
Ada bukti bahwa faktor genetik dan
lingkungan dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk mengembangkan Hoarding
Disorder. Jika ada anggota keluarga dengan riwayat gangguan ini, seseorang
mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Gejala Hoarding Disorder
Berikut ini beberapa gejala Hoarding
Disorder yang perlu diketahui, antara lain:
· 1. Kesulitan membuang barang-barang yang tidak berguna atau tidak berharga.
2. Ketidakmampuan untuk
mengorganisir atau mengatur barang-barang dengan efektif
3. Kebutuhan yang kuat untuk menyimpan barang-barang, bahkan jika ruang
terbatas atau tidak memadai.
4. Kesulitan dalam memutuskan apa yang harus disimpan atau dibuang.
5. Stres, kecemasan, atau ketegangan yang signifikan terkait dengan pemisahan
diri dari barang-barang tertentu.
6. Keengganan untuk membiarkan orang lain melihat atau menyentuh barang-barang
yang dikumpulkan.
7. Penurunan kualitas hidup karena kesulitan bergerak, risiko kebakaran, atau
masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekacauan yang berlebihan.
Cara Mengobati Hoarding Disorder
Pengobatan Hoarding Disorder
melibatkan pendekatan yang komprehensif melalui terapi psikososial dan, dalam
beberapa kasus, penggunaan obat-obatan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang
umum digunakan dalam mengobati Hoarding Disorder:
1. Terapi Kognitif Perilaku (Cognitive
Behavioral Therapy/CBT)
CBT adalah jenis terapi yang sering
digunakan untuk mengobati Hoarding Disorder. Terapis akan bekerja dengan
individu untuk mengidentifikasi pola pikir dan kepercayaan yang mendasari
perilaku mengumpulkan dan menyimpan.
Mereka akan membantu individu untuk
menantang pikiran-pikiran tersebut dan mengembangkan strategi baru untuk
mengatasi kecenderungan mengumpulkan barang. CBT juga melibatkan teknik-teknik
praktis, seperti pengorganisasian dan pengambilan keputusan, untuk membantu
individu mengatasi kekacauan yang berlebihan.
2. Terapi Dorongan Keputusan (Decision-Making
Skills Training)
Terapi ini bertujuan untuk membantu
individu mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Individu akan diajarkan cara mengevaluasi nilai dan manfaat barang-barang yang
mereka simpan, serta memahami konsekuensi dari membuang atau menyimpan barang
tersebut.
3. Terapi Penyusunan Keterampilan (Organization
Skills Training)
Terapi ini fokus pada pengembangan keterampilan organisasi dan pengelolaan ruang. Individu akan cerdas belajar cara mengatur barang-barang dengan efektif, mengidentifikasi area prioritas, dan menciptakan sistem penyimpanan yang teratur.
3. Terapi Dukungan Sosial
Mendapatkan dukungan sosial yang
memadai dapat membantu individu dengan Hoarding Disorder dalam mengatasi
tantangan mereka. Terapis dapat membantu individu untuk membangun jaringan
dukungan yang positif, yang dapat melibatkan keluarga, teman, atau kelompok
dukungan.
4. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, penggunaan
obat-obatan tertentu dapat menjadi bagian dari rencana pengobatan untuk
Hoarding Disorder. Obat-obatan seperti inhibitor selektif reuptake serotonin
(SSRI) dapat membantu mengurangi kecemasan dan gejala terkait lainnya.
Demikianlah pembahasan tentang
mengenal Hoarding Disorder, penyebab, gejala dan cara mengobatinya. Semoga
ulasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, sekian dan terima kasih.
Post a Comment