Mengenal Penyebab Penyakit Kleptomania, Gejala dan Cara Mengobatinya
Apakah kamu pernah melihat atau mendengar seseorang yang dicap sebagai Kleptomania? Mengapa dicap sebagai kleptomania? Dan apakah kamu tahu apa itu kleptomania? Kleptomania atau yang sering disebut klepto merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit gangguan mental. Kleptomania berasal dari bahasa Yunani.
Kleptomania adalah gangguan mental yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari keinginan untuk mencuri. Dorongan untuk mencuri itu muncul bukan karena mereka membutuhkannya, melainkan adanya kepuasan tersendiri ketika sedang mencuri.
Biasanya, memasuki usia remaja gangguan mental yang sering dialami remaja, namun bisa juga dialami setelah dewasa. Para penderita kerap mencuri di tempat-tempat umum, seperti pasar, supermarket dan lainnya. Akan tetapi tak sedikit juga yang mencuri dari rumah saudara atau teman-temannya.
Meski penyakit kejiwaan ini cukup jarang ditemui, tetapi tergolong serius. Dampak buruk yang terjadi jika tidak segera ditangani adalah penderita Kleptomania akan terjerat hukum apabila ketahuan mencuri, dapat menyakiti orang lain dan hal yang lebih berbahaya lagi yakni niat untuk bunuh diri karena adanya tekanan emosional.
Penyebab Kleptomania
Hingga saat ini, penyebab pasti kleptomania belum diketahui. Tetapi ada dugaan yang menjadi penyebab potensialnya, yaitu ketidakseimbangan bahan kimia otak atau neurotransmitter. Neurotransmitter memiliki andil dalam pengiriman pesan ke otak.
Disaat bahan kimia tersebut tidak seimbang, akan timbul beberapa masalah seperti:
- Penurunan kadar serotonin, yang biasanya berfungsi mengatur emosi dan suasana hati (mood).
- Ketidakseimbangan sistem opioid otak yang membuat keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan.
- Gangguan pelepasan dopamin. Biasanya senyawa kimia otak ini menimbulkan rasa senang dan ketagihan.
Ada beberapa dugaan lainnya yang bisa menjadi penyebab seseorang menderita penyakit kleptomania, yakna:
- Depresi
- Kecanduan alkohol
- Penyalahgunaan narkoba
- Gangguan kecemasan
- Gangguan kepribadian
- Gangguan bipolar
- Gangguan impulsif lainnya, seperti kecanduan berjudi
- Gangguan makan
- Percobaan bunuh diri
Gejala Kleptomania
Perilaku kleptomania tidak sama dengan pencurian berlandaskan kriminal. Agar lebih memahami penyakit mental yang satu ini, berikut beberapa gejala yang menjadi karakteristik kleptomania.
- Tidak dapat menahan dorongan untuk mencuri
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penderita penyakit kleptomania sudah tidak mampu lagi mengendalikan dirinya untuk tidak mencuri, meski sesuatu yang diambil tidak ada gunanya bagi si penderita.
Sementara pencuri yang berlandaskan kriminal, akan mengambil barang bernilai tinggi demi kepentingan pribadi.
- Cemas tapi puas, puas tapi takut
Gejala yang ditimbulkan para penderita klepto lainnya adalah merasa cemas atau was-was ketika akan mencuri. Namun, jika sudah berhasil mencuri, si penderita akan merasa puas dan senang.
Meski hasratnya terpuaskan, seorang kleptomania akan merasa bersalah, malu, takut terjerat hukum karena telah melakukan hal tersebut.
- Tidak direncanakan
Penderita kleptomania melakukan pencurian secara spontan dan seorang diri. Hal ini jelas sangat berbeda dengan orang-orang yang memang sudah menyiapkan rencana untuk aksi pencuriannya.
- Tidak ada unsur balas dendam
Meski dalam keadaan sadar, penderita kleptomania melakukan pencurian juga bukan berlandasakan kemarahan atau balas dendam.
- Terjadi berulang kali
Tindakan pencurian yang dilakukan dapat terjadi berulang-ulang kali dan dengan keadaan yang sama, dimana si penderita merasa cemas saat melakukannya tapi puas dan merasa senang setalah berhasil mengambil barang yang tidak dibutuhkannya.
Cara Mengobati Kleptomania
Penyakit kleptomania tidak dapat diatasi sendiri dan sulit disembuhkan. Perlu adanya penanganan dari pihak medis. Secara umum, cara mengobati penyakit kleptomania bisa berupa psikoterapi dan pemberian obat-obatan.
- Psikoterapi
Untuk jenis psikoterapi yang diterima penderita penyakit klepto adalah terapi perilaku kognitif. Dengan metode ini, penderita akan diberi gambaran seputar sebab akibat dari perbuatannya. Lewat terapi tersebut, penderita diharap dapat menyadari bahwa mencuri merupakan tindakan yang salah.
Selain itu, penderita kleptomania juga akan diajarkan bagaimana cara mengendalikan diri yang kuat ketika akan mencuri. Hal yang bisa dilakukan adalah merelaksasikan diri.
- Obat-obatan
Jenis obat-obatan yang dapat dikonsumsi para penderita pasti berdasarkan resep dokter. Obat yang biasa diresepkan dokter kepada penderita penyakit kleptomania adalah obat antidepresan. Obat antidepresan merupakan obat jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Tujuan pemberian obat ini adalah agar si penderita dapat menstabilkan emosinya. Tidak hanya antidepresan saja, dokter juga akan memberi obat antagonis opioid yang berfungsi menurunkan dorongan untuk mencuri dan rasa senang yang muncul setelah mencuri.
Itulah informasi penting seputar penyakit kleptomania. Jika ada saudara atau teman kamu yang menderita penyakit tersebut, segera konsultasi ke dokter, agar cepat menerima perawatan. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Post a Comment