10 Jenis Penyakit Menular Di Indonesia
Penyakit menular masih
menjadi perhatian serius bagi masyarakat Indonesia. Sejumlah penyakit ini
pasalnya dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kematian.
Lantas, apa saja penyakit menular yang perlu Anda waspadai? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu penyakit menular?
Penyakit menular
adalah penyakit yang menyebar dari satu orang ke orang lain lewat berbagai
cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berbeda dengan
penyakit tidak menular, penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme, seperti
bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Menurut data
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit menular masih menduduki peringkat
teratas penyebab kematian pada pria dan wanita dari semua umur di Indonesia
sepanjang 2019.
Tuberkulosis (TBC)
berada pada peringkat ke-4 dengan 33,24 kematian per 100.000 populasi,
sedangkan diare berada pada peringkat ke-7 dengan 23,6 kematian per 100.000
populasi.
Apa saja jenis penyakit menular di Indonesia?
Sebagian orang sering
kali menganggap remeh penyakit menular karena bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, beberapa penyakit sulit disembuhkan dan bisa menyebabkan kematian.
Jenis penyakit ini
terjadi saat sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan mikroorganisme asing
yang masuk ke dalam tubuh, seperti bakteri, virus, jamur, maupun parasit.
Berikut ini merupakan
beberapa jenis penyakit menular di Indonesia yang perlu Anda waspadai.
1. Diare
Seseorang yang
mengalami diare bisa buang air besar encer sebanyak tiga kali atau lebih dalam
sehari. Feses akibat diare mungkin akan tampak lembek, berair, hingga
berlendir.
Penyakit diare akut
paling sering disebabkan infeksi dari makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi bakteri, seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella.
Diare sering kali
dianggap sepele karena bisa membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari
hingga minggu. Namun, lain halnya dengan yang terjadi pada bayi dan anak-anak.
Baca : pengertian Isra Miraj
BAB encer
terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi parah. Kondisi ini berpotensi
menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan baik.
2. Infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA)
Infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) merupakan sekumpulan infeksi yang terjadi pada sistem
pernapasan. Sesuai namanya, kondisi ini muncul tiba-tiba dan memburuk dengan
cepat.
Mikroorganisme
penyebab penyakit, seperti virus dan bakteri, dapat menular lalu menyebabkan
infeksi pada hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.
Tidak ada pengobatan
khusus untuk ISPA, sebab penyakit ini biasanya dapat sembuh sendiri.
Meski begitu, bila
gejala parah muncul, dokter bisa mengobatinya dengan obat pereda nyeri atau
antibiotik, tergantung penyebab dan tingkat keparahan penyakit yang Anda alami.
3. Pneumonia
Infeksi virus maupun
bakteri yang menyerang paru bisa menyebabkan pneumonia. Penyakit ini membuat
kantong udara di dalam paru (alveolus) meradang dan membengkak.
Beberapa orang juga
menyebut pneumonia sebagai penyakit paru-paru basah. Ini karena kondisi
paru-paru pasien dipenuhi dengan cairan atau lendir.
Pneumonia bisa
menyerang siapa pun serta menyebabkan gejala batuk terus-menerus, demam,
kesulitan bernapas, dada sakit, dan nafsu makan menurun.
Penyakit pada
anak-anak sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu, penting
untuk konsultasi dengan dokter bila mengalami gejala pneumonia.
4. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis atau TBC
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terjadi
pada paru-paru. Gejala penyakit menular ini biasanya berupa batuk kronis dan
sesak napas.
Penularan tuberkulosis
terjadi saat Anda menghirup udara yang terkontaminasi bakteri. Bakteri dapat
menyebar melalui percikan cairan ketika pengidap TBC batuk atau bersin.
Apabila tidak
ditangani segera, bakteri penyebab TBC juga bisa menginfeksi organ tubuh lain,
mulai dari tulang, sendi, kelenjar getah bening, ginjal, jantung, hingga
selaput otak.
5. Penyakit kulit
menular
Kurangnya kebersihan
diri dan lingkungan biasanya menjadi penyebab dari berbagai jenis penyakit
menular yang umum di Indonesia, seperti cacar air, kudis dan kurap.
Cacar air yang
disebabkan oleh virus varicella zoster ditandai dengan ruam gatal dan
bintik merah pada sekujur tubuh. Bintik ini akan berubah menjadi lenting kecil
berisi cairan.
Kudis dan kurap
memiliki gejala yang mirip, yakni ruam dan gatal pada kulit. Akan tetapi, kedua
penyakit kulit menular ini disebabkan oleh penyebab berbeda.
Penyakit kudis
disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabei, sedangkan
kurap (ringworm) terjadi akibat infeksi jamur pada kulit.
6. Demam Berdarah Dengue
(DBD)
Demam berdarah disebabkan virus dengue yang menginfeksi manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Penyakit menular ini
sering dijumpai di negera beriklim tropis dan subtropis, seperti Indonesia. DBD
lebih sering menyerang selama maupun setelah musim hujan.
Demam berdarah dapat
menimbulkan gejala, seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri di belakang
mata, nyeri otot dan sendi, hingga munculnya ruam.
Pada kasus parah, DBD
bisa mengancam jiwa Anda. Ini ditandai dengan penurunan trombosit darah yang
dapat menyebabkan perdarahan serius.
7. Malaria
Selain demam berdarah
dengue, malaria juga menjadi penyakit menular lewat gigitan nyamuk yang masih
cukup banyak ditemui kasusnya di Indonesia.
Malaria disebabkan
oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Parasit yang
dilepaskan ke dalam aliran darah akan berkembang dalam hati. Lalu, parasit
tersebut akan mulai menyerang sel darah merah (eritrosit) dalam beberapa hari.
Penyakit ini bisa
menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan muntah. Jika tidak diobati,
malaria bisa menyebabkan koma dan bahkan kematian.
8. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan
penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penularan
HBV 95% terjadi secara vertikal, yakni dari ibu ke anak saat persalinan.
Sementara itu,
penularan sebesar 5% ini berasal dari transfusi darah, transplantasi organ,
serta penggunaan jarum suntik dan pisau cukur secara bergantian.
Gejala penyakit
hepatitis ini biasanya berupa rasa sakit pada perut atas sebelah kanan,
penyakit kuning, dan urine berwarna pekat. Ini tidak langsung muncul saat tubuh
Anda terinfeksi virus.
Hepatitis B bisa
disembuhkan dengan perawatan medis. Namun, jenis penyakit menular yang satu ini
juga dapat dicegah dengan vaksinasi hepatitis B sejak dini.
9. HIV/AIDS
Pada dasarnya, HIV dan
AIDS merupakan dua kondisi yang berbeda. HIV pada merujuk infeksi virus HIV (human
immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
HIV termasuk penyakit
menular yang menyebar melalui air mani atau cairan vagina. Penyakit ini juga
bisa menyebar melalui darah akibat penggunaan jarum suntik bergantian.
Orang dengan HIV atau
ODHIV lebih rentan mengalami berbagai penyakit menular akibat dari infeksi
bakteri, virus, jamur, maupun parasit yang berbahaya.
Jika tidak ditangani
dengan tepat dalam jangka panjang, HIV bisa berkembang menjadi AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome) yang menimbulkan dampak lebih serius.
10. COVID-19
Coronavirus disease 19 atau
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi SARS-CoV-2. Virus
ini menyebar melalui droplet di udara atau yang menempel pada permukaan
benda.
COVID-19 umumnya
menyerang saluran pernapasan dengan gejala berupa flu, seperti demam tinggi,
batuk kering atau berdahak, sulit bernapas, dan nyeri dada.
Penyakit infeksi ini
juga bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada lansia dan orang dengan
hipertensi, penyakit jantung dan paru-paru, atau diabetes.
Selain protokol
kesehatan, pemberian vaksin COVID-19 juga membantu mencegah penularan penyakit
ini. Vaksinasi bertujuan meningkatkan kekebalan kelompok.
Baca : Profil Wahyu Iman Santoso
Post a Comment