Penyebab, Gejala, dan Cara Alami Mengatasi Masalah Disentri Pada Anak
Menjaga kesehatan bayi merupakan sebuah hal yang bisa dibilang gampang-gampang sulit karena bayi cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih belum stabil dan juga konsisi yang masih sensitive dengan beberapa konsisi lingkungan.
Perubahan cuaca atau keadaan lingkungan yang tidak cocok untuk bayi juga dapat menimbulkan suatu masalah untuk bayi.
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh bayi adalah disentri. Pada umumnya disestri merupakn sebuah penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi pada usus yang menyebabkan anak mengalami diare yang disertai dengan darah, nanah, dan biasanya juga diiringi dengan sakit perut.
Nah pada kesempatakn kali ini kita akan membahas mngenai penyakit disentri pada bayi. Tapi sebelum itu kamu juga bisa mengetahui agama deva mahenra, aktor muda asal Indonesia. Yuk langsung disimak ya.
Penyebab Disentri pada Bayi
Penyebab disentri pada bayi bermacam-macam, namun biasanya disentri terjadi karena anak mengalami sebuah infeksi bakteri yang dikenal dengan Campylobacter, Salmonella, atau E. coli enterohemorrhagic.
Jenis diare ini masuk kedalam kategori Shigella yang juga dikenal sebagai shigellosis.
Pada dasarnya Shigellosis merupakan jenis disentri yang paling umum diderita oleh mayoritas masyarakat disetiap tahunnya.
Selain jenis itu, disentri juga memiliki jenis lain yang bukan disebabkan oleh bakteri, yang bernama disentri amuba, penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang menginfeksi usus. Ini juga dikenal sebagai amebiasis.
Jenis dan Gejala Disentri pada Bayi
1. Disentri Bakteri
Jenis disentri ayang sering diderita oleh bayi yang pertama adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan memang menjadi diare yang sudah umum di kalangan masyarakat.
Pada umumnya bakteri akan mulai muncul dalam kurun waktu 1 - 7 hari setelah terjadinya infeksi. Dan tanda yang umum yang muncul merupakan sakit perut ringan dan diare berdarah.
Gejala ini akan berlangsung dalam kurun waktu selama 3 - 7 hari dan kebanyakan kasus tidak perlu mengunjungi dokter umum.
2. Disentri Amuba
Jenis disentri berikutnya yang sering diderita oleh bayi adalah diare yang sebabkan oleh amuba (parasit bersel tunggal) yang disebut Entamoeba histolytica, yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Biasanya, bayi yang terjangkit disentri jenis ini tiadak akan menunjukan gelaja apapun, namun, kotoran dari orang yang menderita ini akan mengandung kista dan dapat tertular ke lingkungan sekitar.
Biasanya gejala akan mulai muncul setelah usus sudah terinfeksi selam 10 hari. Adapun gejalanya adalah sebagi berikut ini.
- Diare berair, yang biasanya mengandung darah, lendir atau nanah.
- Mual dan muntah serta sakit perut.
- Demam dan menggigil.
- Pendarahan dari rektum.
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Nah, beberapa gejala tersebut ajan berlangsung selama beberapa hari bahkan hingga bertahun, tergantung dari sistem kekebalan tubuh si anak.
Cara Alami Mengatasi Disentri pada Bayi
Disentri pada bayi merupakan sebuah penyakit yang harus ditangani secara serius dan tidak boleh dianggap menjadi sebuatu hal yang sepele.
Dari beberapa kasus disentri pada anak, diketahui bahwa sekitar 60% kasus disentri di fasilitas kesehatan dan hampir semua kasus penyakit parah yang mengancam jiwa.
Namun kalian tidak perlu khawatir. Berikut ini beberapa cara alami yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi masalah disentri pada bayi.
1. Pisang
Cara lami yang pertama untuk mengatasi masalh disentri pada bayi adalah dengan memberikan pisang pada bayi.
Ketika gerakang usus bayi longgar, bayi cenderung akan mengalami kehilangan cukup banyak kalium. Nah, untuk mengisi usus kembali, berikan anak buah pisang.
Buah pisang mengandung banyak kalium, seng, zat besi, kalsium, magnesium, serta Vitamin A dan B6, yang baik untu usus.
2. Jahe
Cara alami berikutnya yang dapat kalian lakukan untuk mangatasi penyakit disentri pada bayi adalah dengan memanfaatkan jahe.
Jahe memang merupakan sebuah bahan herbal alami yang sudah sejak dulu dikenal sebagai salah satu bahan alami yang dapat mengatasi masalah disentri pada bayi.
Caranya cukup mudah, kalian hanya perlu mencampurkan satu sendok teh jahe dengan bubuk kayu manis, sedikit bubuk jinten, dan 1 sendok teh madu. Berikan pada bayi sebanya 3 kali dalam sehari.
3. Apel
Cara berikutnya yang dapat kalian lakukan untuk membantu mengatasi masalah disentri pada anak adalah dengan rutin memberikan buah apel pada anak.
Apel dipercaya sebagai buah yang kaya akan kandungan pektin yang baik untuk mencegah anak dalam buang air besar terlalu sering.
Caranya cukup mudah, kalian hanya perlu merebus apel terlebih dahulu, kemudian haluskan , dan berikan pada anak.
4. Air Kelapa
Cara berikutnya yang dapat kalian lakukan untuk membantu mengatasi masalah disentri pada anak adalah dengan memberikan air kelapa pada anak.
Selain rasanya yang enak, air kelapa juga dipercaya dapat membantu memulihkan kembali cairan tubuh yang hilang.
Kalian dapat memberikan si kecil air kelapa dengan rutin, yakni sekitar 2-3 kali dalam sehari.
5. Jus Wortel
Cara berikutnya yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi masalah disentri pada anak adalah dengan memanfaatkan jus wortel.
Jus wortel sangat penting untuk memberikan energi yang sudah terkuras habis karena gerakan usus yang longgar, termasuk karena disentri pada bayi.
Jus ini sangat cocok diberikan untuk anak, khsusnya bagi mereka yang sudah menginjak usia satu tahun keatas. Kalian dapat memberikan minuman ini secara rutin kepada anak ya.
6. ASI
Cara alami berikutnya yang dapat kalian lakukan untuk membantu mengatasi masalah disentri pada anak adalah dengan meberikan ASI pada anak.
ASI dikenala sebagai bahan yang dapat mempercepat pemulihan disentri karena mengandung banyak sekali zat antibody.
Post a Comment